Selasa, 03 Januari 2012

P-R-A-Y-E-R

Lagi bengong-bengong unyu sambil baca slide buat UAS Agama besok, tiba-tiba PC gue memainkan lagu “Doa Mengubah Segala Sesuatu – Regina Pangkerego” Nyemmm, sudah lama sekali gak denger lagu ini sekitar satu sampe dua tahun. Dulu sempet naksir banget sama lagu ini karna liriknya yang dalem. Sambil menghayati lagu ini lagi, jadi kepikiran pengen ngebahas tentang DOA. Hyukk, kebetulan emang gue lagi banyak banget pergumulan yang lagi gue doakan juga nihh *snortt*
Kalo menurut artikel ‘Doa Itu Dialog’ oleh Ps. Victor Waang, doa itu napas hidup orang percaya yang harus ada dalam kehidupan rohani orang Kristen. Kalo In-My-Sotoy-Opinion, doa itu semacem hubungan antara kita dengan Tuhan. Gak sekedar hubungan biasa tapi hubungan yang akrab, kayak Ayah sama anaknya. Inget, Doa bukan sejenis rutinitas. Doa itu harus lahir dari kerinduan hati kita yang terdalam untuk mengenal Tuhan. Selalu inget kalo doa itu adalah saat-saat kita ngobrol sama Bapa kita, yap Bapa disurga.

“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24)
APA SAJAAA? Wihhh, asik benerrrr..

Eh, tapi kok banyak orang sudah berdoa tetapi tidak menerima jawaban Tuhan. Mungkin hal ini memicu pemikiran kalo Tuhan gak adil, udah susah-susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi gak ada hasilnya?

Contohnyaaaa.....
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan, mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya --tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan--orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Sedihkannnnnn...

Eits, jangan sedih dulu untuk menepis pikiran-pikiran aneh kalo doa kita BELUM dijawab, coba deh kita posisikan diri seperti anak kecil yang lagi batuk-pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh menikmati es krim.
Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "batuk-pilek"nyaaaaa...

Dannnn, satu lagi eh dua lagi dinggg...

“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:1-2)

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 16:7)

Hayo, hayooo.. berdoa muluu, mengeluh mulu tapi gak instropeksi pribadi kita masing-masing. Udah taat sama Tuhan belom? Udah tinggal di dalam DIA belomm?

"There's a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way."

keep praying guys, God loves you and so do i!

Ivanaaa