Sabtu, 14 Januari 2012

Dirty Little Secret

Meet my new boyfriend. Yakk we’re new and of course we’re still adjusting ourselves to abundant differences that often almost make us kill each other. Engga ding, pernyataan yang terakhir bercanda. We’re dating for about a week and so far it’s been pretty normal. Jarang berantem soalnya ketemu juga jarang meskipun kos an nya sebrangan. Maklum ya mahasiswa teladan yang sedang dilanda UAS, sibuk kan *sibak rambut*
Lagian baru jadian gituuuu, kalo udah sering berantem sih terjun aja ke empang, menyerahkan diri dimakan sama kecebong.

Awal ketemu itu pas baru masuk kos an, di kenalin sama temen seangkatan yang deket sama dia. Menurut gue yaaa biasa lah, laki-laki normal, seniorr … satu etnis ― cina (tidak bermaksud rasis, tapi saya suka cowo chinese, oriental gitu macam ayam kung pao) teruss .. terusss ... berkacamata dan yang lebih luar biasa lagi berjambang unyu (FYI, gue suka cowo berkacamata, berjambang dan kulitnya gelap). Cihuuuyyy!!!

Teman: "Van, di kos an sini banyak banget loh anak FF, di depan kos an lu itu cici2 senior kita semua, nah kalo yang baru lewat di atas itu Ko ...., Ko ....., Ko ..., Ko .... (gue lupa) senior juga, lagi apoteker"
Keadaan Sebenarnya: *mata berbinar, ngeces, plus mimisan* 
(eh, itu siapa? yang pake kacamataa itu Ko siapaaa? Ah, bodo dehh gak peduli namanya siapa. Yang penting unyuu, lumayan buat pemandangan sore dikala galau abis kuliah)
Yang Keluar dari Mulut Gue: "Ohh, oke" (dengan gaya standart gua yang cuek-cuek gak peduli)
Well, waktu masih kecil dulu mami ku pernah bercerita, di dunia ini ada yang namanya harga diri..

The official relationship is always hindered by something, or if i may say, sometimes, *ehm!* someone else. Jadi semenjak saat itu gak pernah ada cerita lagi di antara kita. tepat nya gue ya, soalnya mata kuliah farmasi semester satu itu lebih menyita perhatian ketimbang senior unyu sebrang kos an. Satu lagi, menurut penuturan sang pacar, saat itu gue banyak deket sama beberapa temen cowok se angkatan gue.
Fast Forward few months later, means now. Pas gue lagi ngetik postingan ini, HP gue berbunyi. Hiyakkk, there's a text message from him.
― Men, i have a boyfriend!
Bicara soal betapa tampannya si pacar, lama kelamaan ya menurut gue, kalo diliat-liat si pacar ini mirip Hugh Jackman loh. Bayangkan Hugh Jackman matanya sipit campur captain Haddock (itu loh kapten yang idungnya gede di film petualangan TinTin). Ada sedikit mirip-miripnya juga sama kura-kura peliharaan tetangga sebelah. Syubidubidamm~ 


Bukan kawan, pacar ku bukan yang pake jas dan berdasi, itu Bapak Agum Gumelar. Bukan juga yang pake rok batik, itu ibu-ibu. Yak, yang pake jas almamater biru berkacamata. Si pacar ganteng blasteran Hugh Jackman, Capt Haddock & KuraKura Absurd.

Pandangan pertama dari mata langsung turun ke perut, mules gitu deh karna deg-deg an. Long story short, sampe kenalan sesungguhnya dan kita jalan beberapa kali, ya sepanjang beberapa kali itu lah gue mules-mules, sampe si patjar pikir gue makannya dikit. Padahal … (sudahlah jangan terlalu dibahas porsi makan gue)
Jadi lebih kurang begitulah kisah kasih dengan si pacar. He is cute, simply kind, and too cares. They say everyone seems all nice and normal until you get to know them. So, guess.. we’ll see what’s gonna happen next. 



PS: dear boyfriend, do not get mad because of this posting yaaa. i just want to tell the world that i have you. (Aihh, Sadap dehh) 

Cheriiioooossss,
Ivanaaa