Sabtu, 06 Oktober 2012

SIMPLE but be a SAMPLE

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2)
Remaja idealnya berusia 11-19 Tahun, macam gue gini artinya masih remaja. Ahay! Masa remaja merupakan masa pertumbuhan/perkembangan. Perkembangan yang dimaksud bukan arti seakan-akan dalam masa remaja seseorang baru mulai berkembang di dalam kehidupannya. Perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan fisik, umur, moral ke arah yang lebih baik lagi dari semula (ada perubahan). Masa remaja sering disebut sebagai masa yang penuh gejolak dan masalah. Kebanyakan para anak muda mau yang serba instan dan simple. Seorang remaja Kristen harusnya hidup sebagai sample atau contoh buat temen-temen lain yang belom mengenal Tuhan, gak sekedar mau yang serba simple. Kebanyakan dari orang muda gak sadar kalo kita dilahirkan buat jadi dampak buat orang lain. Apa akibatnya? Kita hidup seenaknya. Kita bersenang-senang dengan masa muda kita. Kita gak mikirin apa sih yang harusnya kita lakuin supaya bisa jadi dampak?
  Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang muda Kristen yang berkualias dan memiliki kehidupan yang berbeda dari anak-anak muda di luar Tuhan, yang meski masih muda tetapi memiliki integritas dan tidak berkompromi dengan dosa;  berani berkata tidak dan menolak setiap ajakan maupun kebiasaan hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan meski hal itu mengandung resiko:  ditinggalkan dan dikucilkan teman.  Yang Tuhan mau adalah kita menjauhi nafsu orang muda, karena segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah akan membawa kita kepada kebinasaan. Karena itu kita harus memiliki kekariban dengan Tuhan supaya kita beroleh kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada. 
Okeh, ada lima area utama dimana kita harus jadi dampak dan teladan. Artinya kita harus perhatiin benar-benar gimana hidup kita di lima area ini. Soalnya orang bakal liat hidup kita di lima area ini. Apa aja lima area dimana kita harus jadi dampak?

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (I Timotius 4:12)
Jadiii, perhatiin benar-benar gimana kata-kata kita, tingkah laku kita, kasih kita, kesetiaan kita en kesucian kita. Apa kita bisa teladan buat orang lain di lima area itu? Masa muda adalah masa emas bagi kita untuk memaksimalkan potensi yang ada dan memacu kita untuk do our best dalam segala hal, baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, ketekunan dan juga kesucian sehingga nama Tuhan dipermuliakan ketika kemudian kita menjadi teladan bagi teman-teman dan lingkungan kita. Asiiiiik! 

Mayday! Mayday!


Halooooooo, been a while since last time i wrote some shitty crap in this blog. Hidup gue masih sama, masih begadang sampe malem karna ujian atau ngunyah melulu karna stress tugas dan laporan yang gak ada abisnya. Oiya, ada sih beberapa hal yang berubah dari kehidupan gue akhir-akhir ini, mulai dari menjalani kehidupan baru berdua sama mami setelah kepergian papi 5 bulan lalu sampe kembali menjalani kehidupan sebagai mblomblounyu semenjak putus sama si patjar yang kemaren itu. Siapa itu namanya? Siapa? Siapa? Dududududu.. Saya mudah sekali amnesia..

            Beberapa bulan menjomblo hidup gue berjalan normal, belom PDKT sama siapa-siapa, sampe beberapa minggu lalu jalan sama temen-temen seperkopian dan dikenalkan sama .. samaaa .... okelah biar gampang mari kita sebut saja JETMAN (bukan nama sebenarnya). I can’t believe I met this guy. Typical super confident “I think i’m handsome, smart, rich and I’m so sure you’ll love me” kind of guy, pokoknya ke-PD-an banget deh. Maklum  deh si mas Jetmen ini lulusan sarjana kedokteran di Melbourne. Okedeh om Jetmen, okesip.

            Pas pertama kali ketemu dan ngobrol, si mas Jetmen gak sungkan ngomong “lo manis ya van, matanya bunder kayak personil cherrybelle”. Untuk ukuran perempuan yang jarang dapet pujian awalnya sempet GR sampe si mas Jetmen ini bilang, “sayang lo tinggi, coba agak pendek terus kurusan dikit pasti bener-bener kayak personil cherrybelle” (Nyeeeeettt, bilang aja gue gendut, ribet amat pake bawa2 cherybelle).
Cherrybelle VS Ivanabelle
baru sadar cherrybelle kan sipit-sipit yak, cakep pula. mana mirip sama gue.

            Dalam kurang lebih 2 jam nongkrong bareng berikut cuplikan percakapan kurang penting antara gue dan si Jetmen,
Jetmen  : “Tadi kesini bareng-bareng? Katanya di tilang ya?”
Gue       : “Iya, semprul sih, ada lampu merah malah nyelonong”
Jetmen  : “Oiya? Coba lo naik mobil sport gue, gue sering nyelonong lampu merah, gak ada polisi yang   berani nangkep”
Gue       : *jeng jengg* (oke, situ ngomongnya sekali pamernya beruntun)
Jetmen  : “Nanti kamu balik bareng aku aja, nanti kap nya dibuka, sore2 gini bagus loh pemandangan jakarta”
Gue       : “Ogah ah, entar pala gue copot” (sungguh apa enaknya jalan di tengah macetnya jakarta di sore hari pake mobil sport. Pasti debunya kemana2, belom lagi anginnya. Gue sih lebih rela naik ojek atau angkot ketimbang sampe rumah rambut gue berantakan bak kemoceng)
Jetmen  : “hahahaha, ya gak gitu dong. Mobil aku bla bla bla bla ...”
(selanjutnya gua lupa dia ngomong apa, gak menarik soalnya. Gue gak ngerti, secara gue gak ngerti juga pergaulan kalangan mewah ala mas Jetman ini).
  

Memang Jakarta itu kota kapitalis dengan masyarakat yang sangat konsumtif. Semua orang pengen kaya, semua orang pengen keliatan kaya. Gak heran sih kalo jadi banyak orang yang pamer dan sok kaya. Tapi harusnya orang yang cerdas tau, gak semua orang gampang terkesan sama duit banyak. Come on dear, be smart when you want to impress other people. Money and Sport Car or whatever can’t buy you IQ. Go read a book or go to school.

PS :      Sebenernya tipe cowok yang bikin gue terkesan adalah,
1.       Relijius
2.       Tinggi
3.       Idealis
4.       Rajin pake kemeja di gulung sesiku ala-ala eksekutip mudaa
Mhuahahhaa, saya Ivana yang dangkal *tertunduk nyeces*

Minggu, 13 Mei 2012

Catatan Dua Mei


Papa tidak banyak bicara, tapi bertindak. 
Papa tidak banyak ngomel, tapi saya segan. 
Papa tidak banyak peraturan, tapi saya patuh. 

Saya punya tumpukan kenangan bersamanya, saya punya rentetan mimpi untuk diwujudkan bersamanya. Seperti banyak anak perempuan lain, buat saya papa adalah pria pertama yang saya cintai dan saya selalu bilang, "laki-laki yang jadi suami saya kelak, harus seperti papa". Masih jelas diingatan saya, sekitar 15 tahun silam, setiap kali papa pulang kerja sambil membawa beberapa pasang sepatu, kaset CD karoke kumpulan lagu sekolah minggu atau saat papa membawa seekor anjing coklat kecil berbulu lebat.
Papa menderita stroke ringan sejak 10 Tahun lalu, papa tetap menjalani aktivitas seperti biasa, tetap bercanda, bekerja, beribadah, berguyon, mengurus kedua ekor kura-kura peliharaanku, menemani, memberi solusi, dan segala hal. Seminggu sebelum tanggal 2 Mei, papa drop. Papa sudah hampir tidak dapat menjalani aktivitas sebagaimana mestinya. Selama seminggu itu saya selalu memantau keadaan papa dari kampus, saya tidak bisa disisinya karna minggu itu kami UTS. Mama selalu bilang “dede tenang ya, papa bilang dede harus fokus UTS, papa baik-baik saja”. Selesai UTS, seingatku hari Jumat tanggal 27 April.  Saya pulang rumah, papa masih tersenyum tapi tidak berkata-kata. Saya hanya bisa berbaring disisinya, berusaha mengajak papa berkomunikasi. Papa tidak mau dibawa ke rumah sakit, terakhir papa berada dirumah sakit, papa mencabut infus dan oksigennya. Hari selasa pagi-pagi sekali, mama dan papa dalam diamnya meyakinkan saya untuk kembali ke kampus. Dengan setengah hati pagi itu 1 Mei, saya beranjak dari rumah, meninggalkan papa dalam diamnya.
Pagi itu tanggal 2 Mei sekitar pukul 04:30 pagi. Pagi itu saya di tertidur lelap di kamar kost. Masih jelas sekali terdengar suara handphone saya berdering, dari jauh terdengar suara mama, “de, kamu berberes sekarang ya, pulang. kamu udah di jemput”.
Pagi itu tanggal 2 Mei sekitar pukul 06:30 pagi. Saya tiba dirumah duka dan berlari kearah kamar jenasah. Papa terbujur kaku dibalut kain putih. Papa tersenyum manis sekali. Mama terdiam, pandangannya kosong seperti separuh jiwanya pun tertidur lelap bersama papa.
Pagi itu tanggal 2 Mei sekitar pukul 07:00 pagi. Suasana kamar jenazah dingin sekali, entah berapa unit pendingin ruangan ada di tempat itu. Papa selalu ingin saya kuat. Saya anak tunggal, saya harus kuat untuk mama. Saya menangis dalam diam. Tidak perlu ada yang tau jika saya  menangis, itu urusan saya.
Pagi itu tanggal 2 Mei sekitar pukul 08:00 pagi. Bisa tolong saya untuk mendiamkan waktu sejenak? Tolong jangan putar detik atau menit di jam itu dengan cepat! Saya masih ingin berlama lama disini.
Pagi itu tanggal 2 Mei sekitar pukul 08:30 pagi. Handphone saya tidak berhenti berdering, pengurus dalam ruang jenasah tak berhenti menyuruh saya. Membelikan ini dan itu, mengurus persuratan ini dan itu untuk keperluan persemayaman terakhir papa. Tidakkah mereka mengerti saya hanya ingin memandang senyum manis papa yang sudah dingin dan kaku? Tidak, tidak seorang pun yang boleh tau saya selemah itu.
Pagi itu tanggal 2 Mei sekitar pukul 09:30 pagi. Semua hal telah terurus dengan baik, papi sudah di formalin dan dimandikan. Papa tampan sekali dalam lelap dan diam. Dengan jas biru muda, warna kesukaannya.
Sekarang saya jauh dari papa, jauh sekali, sangat jauh. Sekarang  giliran saya, papa. Saya sedang berjuang untuk jadi orang besar, orang besar menurut versi kami. Rindu saya berlipat-lipat tiap hari, saya tau papa juga rindu, tapi dia hampir tidak pernah menelpon saya. Dia tenang, Dia senang. Ya, Tenang dan Senang.

Sabtu, 28 April 2012

Ugly – Uglier – Ugliest

Ivana Kurniawati Harsono, 18 Tahun, Mahasiswi Perguruan Tinggi Swasta




Baru aja nyelesaiin UTS semester genap. Okeh, semenjak kuliah ini agaknya gue tersingkir dari pergaulan anak remaja seumuran gue. Hidup gue akhir-akhir ini diisi dengan belajar dan bikin laporan, ya jadi agak kurang gaul, agak kurang bisa menjalani hobi-hobi sampah, dan bahkan agak susah bikin seneng diri sendiri.
Oiya, sekarang ini jadi punya kelebihan baru, gue bisa ngeliat makhluk astral, ya semacam setan gitu deh, roh halus (dan yang tidak terlalu halus). No kidding. Sebagai orang yang logikanya sangat jalan memang sampai sekarang gue merasa hal-hal kaya gini gak masuk akal. Tapi ya gimana, roh-roh bergentayangan itu terkadang suka muncul di depan muka gue, lama-lama sih jadi terbiasa.
Ada kejadian yang cukup horor terjadi kemaren pas minggu UTS. Jadi ceritanya gue begadang buat belajar sampe tengah malem dan paginya bangun dengan keadaan setengah terlambat, sambil ngumpulin nyawa yang berceceran gue duduk di kasur, berdoa ala kadarnya, dan langsung loncat ngambil handuk. Setelah ngambil handuk gue jalan ke arah lemari pakaian dan JENG JENGG, JREEENG!!
Betapa shock nya gue melihat ada sesosok cewek chinese berambut panjang dengan kepala peyang yang penampakannya absurd banget. Berdiri tepat di depan muka gue dengan mata yang hampir gak keliatan. Mulutnya menganga terbuka lebar sambil kepalanya agak miring ke kanan atas! Kulitnya keliatan pucat, rambutnya hitam legam berantakan.
Sekejap gue langsung kaget dan mundur selangkah ke belakang, “AAAAAAA Syieeettttthuaaannn!!!  ^!$!*%$!?#!?!?!!!*&^% AAAAAAA!!!!”                                                         Gue kaget dan ketakutan setengah mati!! Ya ampunnn kenapa bisa ada hantu cewek jelek beginiiii!!! AAAAAA!!!!!
Gak berapa lama setelah adegan teriak-teriakan karna penampakan setan itu, gue tersadar bahwa tepat di sebelah lemari baju gue itu tergantung sebuah cermin. Mhunyiiieeetttt, jadi penampakan barusan ituu ... ituu ..... yak betul, sesosok cewek chinese (jelek) yang membuat gue teriak-teriak dan hampir pipis di celana itu TERNYATA bayangan diri gue sendiri di kaca cermin. Matanya hampir gak keliatan dan mulutnya nganga lebar soalnya lagi menguap, mata gue ketutup gitu karna mulutnya mangap, ditambah muka baru bangun tidur gue yang rada putih-putih pucet kayak anak tikus diare.
Somprett, saking gak terawatnya hidup gue sampe bikin kaget diri sendiri.
Ahhh, kenapa jadi begini… FYI aja sik, dulu gue gak gini kok, dulu gue pernah sempet cakep deh beneran.. Saat itu gue langsung buru-buru mandi, keramasan, keringin rambut pake hairdryer. Blow rambut ke kanan, tarik ke kiri, putar-putar, atas, gulung bawahh.. hasilnya tetep aja, rambut gue mekar kayak singa betina yang lagi PMS. Jelek. Akhirnya gue pergi ujian dengan rambut diiket, dalam ruang ujian stress gara-gara soal ujian, garuk-garuk kepala, ndusel-ndusel poni, toyor-toyor jidat sendiri, lalu keluar ruang ujian dengan keadaan kepala peyang, rambut rada lepek dan terlihat sangat suram. Ya persis-persis kue serabi gitu deh.
i’m doing fine, everything’s fine, i’m ok, i’m not stressed, i’m ok, i’m ok…
%#$#$%#%@#@!!!!  

Sabtu, 28 Januari 2012

A Bunch of Non Sense, DIET

Stress menjadi mahasiswa fakultas farmasi membuat gua semakin melebar ke kanan dan ke kiri, entahlah ada hubungan apa antara tumpukan handout materi kuliah dengan nafsu makan gue, tapi sungguh suatu malam gue pernah berniat merebus tumpukan kertas diktat itu, menjadikannya bubur terus di kasih suwiran ayam dan kecap asin.
Oke, merujuk pada pernyataan diatas maka gue memutuskan untuk diet, setelah lebih dari 18 tahun gak pernah diet. Berhubung gua termasuk dalam newbie dalam bidang per-diet-an, mulailah gua mencari tau cara diet yang baik dan benar, berikut hasil penelusuran gue:


·        Low Carbo (Diet Karbohidrat)
Jadi diet ini menerapkan sistem mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Mengurangi makanan favorit gue? Segala nasi, kentang, dan mie? Astaga… Never gonna happen. Next!
·        Olahraga
Errr, apa pilihannya? Jogging? Treadmill? Aduh, gue gak suka, apa sih esensinya bangun pagi terus lari keliling komplek atau ngeluarin ratusan ribu buat member gym. Eh, apa berenang aja ya? Ah, kalo berenang entar basah.. Next!
·       Scarsdale Diet
Wih, keren nih namanya. Tapi kenyataan memang selalu tak sejalan dengan pengharapan. Scarsdale diet ini semacam penerapan resep masakan dari Mama Shirley. Apanya yang diet ya, ini si Mama Shirley-nya aja gendut. Iseng gue liat menunya.. Ha? Masak sendiri? (Tiba-tiba melihat bayangan diri di kaca, di jidat ada tulisan “Ga bisa masak, cuma bisa makan”) Not gonna happen. Next!

Yak, ternyata semua pencarian gue tentang cara diet yang baik gak membuahkan hasil. So, mari kita lakukan metode yang mudah, semacam gak makan malam. Mhuahahahhahahaha...

DAY 1                                                                                          
Untuk makan siang gua gak mengurangi porsi, kebetulan si mami masak ayam goreng mentega, sayang kalo gak dimakan.
Malemnya saat gue sudah membulatkan tekat untuk gak makan, si pacar dengan tanpa dosa nyanyi-nyanyi nyuruh gue makan. Gue gak bergeming tetap pada pendirian. Sekitar jam 10 cacing-cacing di perut pada demo, akhirnya gue putuskan makan buah. Diet hari pertama gue diakhiri dengan makan semangka, dan melon. Gak kenyang tapi lumayan lah.

DAY 2
Siangnya gue makan normal, enak, dan dengan porsi manusiawi. Yaa, secara udah di niatin gitu kan dietnya. Malemnya si mami menyendokkan nasi hangat, rendang, sayur, sama telor. (melirik ke arah piring, itu rendang memanggil-manggil. dalam hati: mau.. mau… mau... Grrrrr… *gigit gigit kuku*) (mau.. engga… mau… engga… diet..diet..diet... *menelan ludah* )
Yang Keluar dari Mulut: “Engga deh mam, dede lagi diet, makan buah aja ya”
Aku lemass... Hilang lah rendang… Hilang… dadadadah… 
*kibas-kibas saputangan putih* 

DAY 3
Siang nya gue makan bersama teman-teman di restoran seafood gitu, makan kuetiaw siram standart dengan ikan, udang, cumi diatasnya. Tipikal masakan seafood-oriental standart. Tawar gak jelas, gue gak gitu doyan. Lumayan lah makannya jadi sedikit. Malamnya gue kembali makan buah, jeruk sebiji, abis itu langsung tidur soalnya iman gue mulai di goda sama Nasi Goreng TekTek yang lewat depan rumah. Dan, diet hari ketiga punn terlewati dengan sukses.

Karena cukup senang 3 hari sukses mengurangi makan, dengan semangatnya gue mencari-cari timbangan. Kayaknya udah turun 3 kilo nih, rasanya perut gue kecilan, ini pipi juga kaya tirus 
(perasaan… namanya juga perasaan)
Gue cari timbangan di dapur… Ga ada. Gue cari di garasi… Ga ada. Gue cari di ruang tamu.. Ga ada. Di tempat mesin cuci... Ga ada. Dan yak, ternyata timbangan itu ada di gudang. Betapa keluarga gue yang kecil ini sudah tidak pernah peduli lagi dengan berat badan.
Dengan semangat nan deg-deg an naiklah gue keatas timbangan (bener deh perasaannya kayak pengumuman miss indonesia, berasa ada backsound: jeng..jengg...jenggg....)
Angkanya bergulir ke arah 62, hahahaha.. ini timbangan pasti rusak deh, masa gak turun biar sekilo juga. Gue turun dan memastikan si timbangan dalam keadaan baik-baik saja, lalu naik lagi. JRENGGG!!!
Tetep 62 men..
Pilu, hancur hatiku, betapa menahan iman selama 3 malam tidak mebuahkan hasil.
Hyukk. Dalam keadaan sedih, labil, emosional, dan keterbelakangan mental gue beranjak dari timbangan dan masuk ke ruang tamu, memandang toples nastar di meja, mental murahan gue terpatahkan. Gak ada lagi diet-dietan. Kupretttttttttt! *ngunyah*
Oh well, kata si pacar aku gak gendut-gendut banget kok, lumayan lah untuk menghibur hati yang luka lara, meski gue pun menyadari kalo yang bilang gue gak gendut itu adalah si pacar validitasnya agak di pertanyakan.

Fat? I am in shape. Round is a shape. Right? 
Ivanaaa

Sabtu, 14 Januari 2012

Dirty Little Secret

Meet my new boyfriend. Yakk we’re new and of course we’re still adjusting ourselves to abundant differences that often almost make us kill each other. Engga ding, pernyataan yang terakhir bercanda. We’re dating for about a week and so far it’s been pretty normal. Jarang berantem soalnya ketemu juga jarang meskipun kos an nya sebrangan. Maklum ya mahasiswa teladan yang sedang dilanda UAS, sibuk kan *sibak rambut*
Lagian baru jadian gituuuu, kalo udah sering berantem sih terjun aja ke empang, menyerahkan diri dimakan sama kecebong.

Awal ketemu itu pas baru masuk kos an, di kenalin sama temen seangkatan yang deket sama dia. Menurut gue yaaa biasa lah, laki-laki normal, seniorr … satu etnis ― cina (tidak bermaksud rasis, tapi saya suka cowo chinese, oriental gitu macam ayam kung pao) teruss .. terusss ... berkacamata dan yang lebih luar biasa lagi berjambang unyu (FYI, gue suka cowo berkacamata, berjambang dan kulitnya gelap). Cihuuuyyy!!!

Teman: "Van, di kos an sini banyak banget loh anak FF, di depan kos an lu itu cici2 senior kita semua, nah kalo yang baru lewat di atas itu Ko ...., Ko ....., Ko ..., Ko .... (gue lupa) senior juga, lagi apoteker"
Keadaan Sebenarnya: *mata berbinar, ngeces, plus mimisan* 
(eh, itu siapa? yang pake kacamataa itu Ko siapaaa? Ah, bodo dehh gak peduli namanya siapa. Yang penting unyuu, lumayan buat pemandangan sore dikala galau abis kuliah)
Yang Keluar dari Mulut Gue: "Ohh, oke" (dengan gaya standart gua yang cuek-cuek gak peduli)
Well, waktu masih kecil dulu mami ku pernah bercerita, di dunia ini ada yang namanya harga diri..

The official relationship is always hindered by something, or if i may say, sometimes, *ehm!* someone else. Jadi semenjak saat itu gak pernah ada cerita lagi di antara kita. tepat nya gue ya, soalnya mata kuliah farmasi semester satu itu lebih menyita perhatian ketimbang senior unyu sebrang kos an. Satu lagi, menurut penuturan sang pacar, saat itu gue banyak deket sama beberapa temen cowok se angkatan gue.
Fast Forward few months later, means now. Pas gue lagi ngetik postingan ini, HP gue berbunyi. Hiyakkk, there's a text message from him.
― Men, i have a boyfriend!
Bicara soal betapa tampannya si pacar, lama kelamaan ya menurut gue, kalo diliat-liat si pacar ini mirip Hugh Jackman loh. Bayangkan Hugh Jackman matanya sipit campur captain Haddock (itu loh kapten yang idungnya gede di film petualangan TinTin). Ada sedikit mirip-miripnya juga sama kura-kura peliharaan tetangga sebelah. Syubidubidamm~ 


Bukan kawan, pacar ku bukan yang pake jas dan berdasi, itu Bapak Agum Gumelar. Bukan juga yang pake rok batik, itu ibu-ibu. Yak, yang pake jas almamater biru berkacamata. Si pacar ganteng blasteran Hugh Jackman, Capt Haddock & KuraKura Absurd.

Pandangan pertama dari mata langsung turun ke perut, mules gitu deh karna deg-deg an. Long story short, sampe kenalan sesungguhnya dan kita jalan beberapa kali, ya sepanjang beberapa kali itu lah gue mules-mules, sampe si patjar pikir gue makannya dikit. Padahal … (sudahlah jangan terlalu dibahas porsi makan gue)
Jadi lebih kurang begitulah kisah kasih dengan si pacar. He is cute, simply kind, and too cares. They say everyone seems all nice and normal until you get to know them. So, guess.. we’ll see what’s gonna happen next. 



PS: dear boyfriend, do not get mad because of this posting yaaa. i just want to tell the world that i have you. (Aihh, Sadap dehh) 

Cheriiioooossss,
Ivanaaa

Selasa, 03 Januari 2012

P-R-A-Y-E-R

Lagi bengong-bengong unyu sambil baca slide buat UAS Agama besok, tiba-tiba PC gue memainkan lagu “Doa Mengubah Segala Sesuatu – Regina Pangkerego” Nyemmm, sudah lama sekali gak denger lagu ini sekitar satu sampe dua tahun. Dulu sempet naksir banget sama lagu ini karna liriknya yang dalem. Sambil menghayati lagu ini lagi, jadi kepikiran pengen ngebahas tentang DOA. Hyukk, kebetulan emang gue lagi banyak banget pergumulan yang lagi gue doakan juga nihh *snortt*
Kalo menurut artikel ‘Doa Itu Dialog’ oleh Ps. Victor Waang, doa itu napas hidup orang percaya yang harus ada dalam kehidupan rohani orang Kristen. Kalo In-My-Sotoy-Opinion, doa itu semacem hubungan antara kita dengan Tuhan. Gak sekedar hubungan biasa tapi hubungan yang akrab, kayak Ayah sama anaknya. Inget, Doa bukan sejenis rutinitas. Doa itu harus lahir dari kerinduan hati kita yang terdalam untuk mengenal Tuhan. Selalu inget kalo doa itu adalah saat-saat kita ngobrol sama Bapa kita, yap Bapa disurga.

“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24)
APA SAJAAA? Wihhh, asik benerrrr..

Eh, tapi kok banyak orang sudah berdoa tetapi tidak menerima jawaban Tuhan. Mungkin hal ini memicu pemikiran kalo Tuhan gak adil, udah susah-susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi gak ada hasilnya?

Contohnyaaaa.....
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan, mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya --tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan--orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Sedihkannnnnn...

Eits, jangan sedih dulu untuk menepis pikiran-pikiran aneh kalo doa kita BELUM dijawab, coba deh kita posisikan diri seperti anak kecil yang lagi batuk-pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh menikmati es krim.
Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "batuk-pilek"nyaaaaa...

Dannnn, satu lagi eh dua lagi dinggg...

“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:1-2)

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 16:7)

Hayo, hayooo.. berdoa muluu, mengeluh mulu tapi gak instropeksi pribadi kita masing-masing. Udah taat sama Tuhan belom? Udah tinggal di dalam DIA belomm?

"There's a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way."

keep praying guys, God loves you and so do i!

Ivanaaa

FOOLED: I’m Not Fool, Just Stupid

Tipu menipu, berhubung gue suka sok tau dan suka dongo jadilah banyak suka ngebodohi gue, apalagi dalam hal-hal bahasa mandarin. contohnya kejadian yang belum lama terjadi ini:
Gue punya temen campuran gitu. Emak-nya bule dari Belanda, bokapnya asli Indonesia. Anaknya, ganteng luar biasa. Okeh, pernyataan yang terakhir rada kurang penting. Di suatu sore hari yang cerah dia pernah ngomong gini:
Teman: “eh gue punya nama Chinese loh”
Gue: “Hahhhh.. lu emangnya ada cinanya? Muka lu ga ada cina cinanya. Gue aja mukanya cina begini ga punya nama chinese” *dengan wajah tertegun dan benar-benar tidak menyangka* 
Teman: “iya bener deh, gak percaya?”
Gue: “emangnya nama Chinese lu apa?
Teman: “Dian Xiao Er”
Gue: (eh, kok kayaknya pernah denger ya, ah tapi kayaknya beneran nama chinese deh ada siaoxiao apa gitu kayak pelem2) 
“Wihh, keren nama Chinese lu? Marganya Dian ya? Hoooo..” *ngangguk-ngangguk dengan muka polos, bego, nan dongo*
Lalu dengan bangganya gue menceritakan ke beberapa teman...
Gue: “Ehhhh si JackMen (bukan nama sebenarnya, yaiyalah orang tua mana yang tega ngasih nama anak JackMen) punya nama Chinese loh, Dian Xiao Er.”
Lalu dari beberapa teman yang gue ceritakan mengenai Dian Xiao Er ini, seorang teman yang emang kadar IQ nya rada lebih tinggi dikit dari gue pun merespon dengan sangat antusias sambil memerincingkan mata menatap nyinyir mengenai kebodohan gue... “JackMen nama Chinese nya Dian Xiao Er? Kalo gue Old Chang Kee”
Gue terdiam sebentar, Old Chang Kee kayaknya terdengar familiar banget deh, persis kayak nama cemilan gue kalo sore-sore, itu loh gorengan yang suka ditusuk-tusuk kayak satee... Akhirnya aku tersadar akan kebodohankuhh, sambil si teman ketawa ngakak dan berkata; "dongo sih keterlaluan, mana ada nama orang DIAN XIAO ER, mandarin lu berapa sih?"
SOMPRET GUE DIBOONGIN SI JEKMEN eh JOKMEN eh JACKMAN atau apalah nama samaran yang tadi gue bikin 
Kupretttt..!! Iya-iya gue gak bisa bahasa mandarin, tapi jangan dibodoh2in gini dongggg... Besok-besok anak gue (yang pastinya akan bermata sipit) bakal gw les-in mandarin dari bayi, biar babling-nya pun pake bahasa mandarin. Nak, niscaya kau tidak akan diketawain seperti ibumu yang sotoy ini…


Yaaaactually, i’m not fool just stupid (a little bit)
DIAN XIAO ER - Restoran Bebek men!
Kalo ini OLD CHANG KEE 
Sincerely,
Ivanaaa